Thursday, April 21, 2016

Pendiri Aliran Psikoanalisa Sigmund Freud


Sigmund Freud
Sigmund Freud atau yang biasa dipanggil Freud (baca: Froid) ini merupakan orang yang pertama kali mendirikan aliran psikoanalisa. Freud lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 meninggal di London, 23 September 1939 pada umur 83 tahun. Kekita ia berumur 4 tahun, keluarganya pindah ke Wina, disitulah ia menghabiskan hampir seluruh hidupnya.

Freud seorang mahasiswa cerdas di sekolahnya, ia meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Wina tahun 1881. Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan mendalam di bidang psikologi, membentuk staf klinik psikiatri, melakukan praktek pribadi di bidang neurologi, bekerja di Paris bersama neurolog Perancis kenamaan Jean Charcot dan juga bersama dokter Josef Breuer orang Wina. Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer.

Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting. Sesudah itu berhamburan keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 ketika Freud melantunkan ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah menjadi orang yang terkenal. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler, dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga menjadi ahli ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.

Freud menikan dan memiliki anak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia terjangkit penyakit kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahun-tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.

Teori dari Freud yang cukup terkenal adalah teori alam bawah sadar. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.

Pengalaman seksual dari ibu seperti menyusui. Selanjutnya mengalami perkembangannya atau tersublimasi, hingga memunculkan berbagai perilaku lain yang disesuaikan dengan aturan norma masyarakat atau norma ayah. Setelah kolega kerjanya yang bernama Alferd Adler mengungkapkan adanya insting mati di dalam diri manusia, walaupun Freud pada awalnya menolak pernyataan Adler tersebut dengan menyangkalnya habis-habisan. Pada akhirnya Freud menyejajarkan atau tidak menunggalkan insting seksual saja yang ada di dalam diri manusia, tetapi disandingkan dengan insting mati (Thanatos). Walaupun begitu, dia tidak pernah menyinggung bahwa sebetulnya asal teori tersebut mulanya dikemukakan oleh Adler.

Freud tertarik dan belajar hipnotis di Perancis, lalu menggunakannya untuk membantu penderita penyakit mental. Freud kemudian meninggalkan hipnotis setelah ia berhasil menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan Psikologis yaitu asosiasi bebas dan analisis mimpi. Dasar terciptanya metode tersebut adalah dari konsep alam bawah sadar, asosiasi bebas adalah metode yang digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang ditekan oleh diri seseorang tetapi terus mendorong keluar secara tidak disadari sehingga menimbulkan permasalahan. Sedangkan Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil diungkap, penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.

1 comment:
Write comments
  1. Nice Post.
    Menurutku, "Interpretation of Dreams" seharusnya nggak usah diterjemahin jadi "Tafsir Mimpi" karena itu judul buku autentiknya, atau bagusnya ditulis "Interpretation of Dreams (Tafsir Mimpi)". Hhh
    Btw ada nggak pandangan psikoanalisis dan behaviourisme tentang keadaan ideal manusia? Soalnya pernah baca di buku (kritik mengenai kedua aliran tersebut) kalau psikoanalisis dan behaviourisme memiliki pandangan tentang keadaan ideal manusia.

    ReplyDelete