Seringkali kebanyakan orang menggunakan tangan kanannya untuk melakukan berbagai aktivitas, namun ada beberapa orang di dunia ini yang lebih nyaman menggunakan tangan kiri untuk melakukan berbagai aktivitas. Namun di beberapa budaya seperti di indonesia ada yang menganggap bahwa melakukan aktivitas dengan tangan kiri atau yang biasa disebut kidal ini adalah sesuatu yang tidak normal. Namun, bagaimanakah ilmu pengetahuan memandang fenomena kidal?
Menurut The Left Hander Club (organisasi orang kidal) mengatakan bahwa kidal itu bukanlah sebuah kelainan, melainkan keunikan. Menurut Fabiola Priskila, psikolog anak dan remaja kidal terjadi bila otak kanan lebih dominan daripada otak kirinya. Otak kanan mengatur tubuh bagian kiri sedangkan otak kiri mengatur tubuh bagian kanan, termasuk tangan. Berarti orang kidal lebih dominan otak kanannya
Akibat didominasi oleh otak kanan maka orang cenderung lebih kreatif daripada orang dengan tangan kanan. Otak kiri mengatur hal yang berhubungan dengan logika otak kanan mengatur hal yang berhubungan dengan abstrak seperti seni, bahasa, musik dan emosi.
Setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan orang kidal. Orang kidal biasanya lebih sensitif. Mereka juga cenderung kurang percaya diri, apalagi jika lingkungannya tidak menerimanya sebagaimana adanya.
Jika anda kidal, maka terimalah keadaan anda apa adanya, jangan sekali-kali memaksa untuk menjadi pengguna tangan kanan. Jika dipaksa, hal itu dapat memperburuk kondisi psikologi anda. Karena biasanya orang tua akan membentak sang anak jika melakukan sesuatu dengan tangan kiri. Hal inilah yang akan membuat anak berkurang rasa percaya dirinya, sehingga akan selalu takut jika ingin berbuat sesuatu.
Kidal yang dipaksa menjadi pengguna tangan kanan ternyata juga dapat menyebabkan seseorang menjadi gagap. Ada satu kasus yang dialami oleh raja inggris King George VI yang jadi gagap dan diseleksia akibat dipaksa menggunakan tangan kanan, padahal sebenarnya dia kidal
No comments:
Write comments