Saturday, March 26, 2016

Faktor Pembentuk Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung

Carl G Jung
Carl G Jung
Menurut Carl Gustav Jung faktor pembentuk kepribadian manusia ada dua yaitu faktor pembawaan (hereditas) dan faktor lingkungan (environment).

Hal yang menjadi dasar dari sifat manusia yaitu sifat bawaannya dari sejak lahir dan terbawa sepanjang perjalanan hidupnya. Namun sesungguhnya sifat bawaan lahir dapat dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia hidup. Lingkungan menentukan apakah sifat bawaan itu akan berkembang atau bertahan. Maka dari itu suatu sifat yang dibawa sejak lahir dapat ditekan atau dihalangi namun tidak dapat dihilangkan Mengapa bisa terjadi hal demikian?

Jung membagi jiwa manusia menjadi dua yaitu alam bawah sadar dan alam sadar. Diantara kedua hal tersebut ada “aku” (ego) yang selalu ikut dalam kehidupan yang sadar maupun yang tidak sadar. Perbandingan antara alam sadar dan bawah sadar adalah bahwa alam bawah sadar jauh lebih luas daripada alam sadar. Lalu apa fungsi dari “aku” (ego) yang menghubungkan kedua alam tersebut? “aku” (ego) merupakan subjek dari alam sadar. Dengan perantaraan alam sadar, “aku” (ego) mengetahui keadaan sekitar. dan alam sadar memperoleh informasi melalui Indranya. Kemudian proses masuknya pengalaman dari alam sadar ke alam bawah sadar ada dua proses yaitu pengendapan dan pendesakan.

Pengendapan
Ketika terlalu banyak pengalaman yang diterima oleh seseorang dari hari ke hari, maka alam sadar tidak mampu lagi menampung pengalaman tersebut karena kapasitasnya kecil. maka pengalaman-pengalaman yang masuk ke alam sadar perlahan-lahan akan turun ke alam bawah sadar secara mengendap. Hal ini menunjukkan bahwa alam bawah sadar berisi pengalaman pengalaman manusia sepanjang hidupnya.

Pendesakan
Proses akan terjadi ketika seseorang mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan. Ia berusaha untuk mendesak pengalaman itu ke alam bawah sadar agar terlupakan. Tapi kenyataannya kesan yang ditekan ke alam bawah sadar itu muncul kembali di alam sadar, sehingga mengakibatkan pengingatan kembali akan kejadian itu. Meskipun diusahakan agar lupa, hal itu tidak akan dapat terlupakan. Proses pendesakan itu mengakibatkan psikologi kompleks seperti adanya perasaan merasa berdosa dan rasa ketakutan.

No comments:
Write comments