Monday, May 30, 2016

Mengenal Lebih Jauh Teori Kondisioning Klasik

Kondisioning Klasik
Kondisioning Klasik
Kondisioning klasik merupakan sebuah teori yang diciptakan oleh seorang psikolog rusia yang bernama Ivan Pavlov (1849-1936) merupakan penganut aliran behavioristik yang hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati tanpa mempedulikan aspek mental

Pada saat melakukan percobaan, Pavlov menggunakan anjing sebagai subjek penelitian nya. mengapa anjing mengeluarkan air liur jika dihadapkan pada daging, lalu ia bereksperimen apakah jika diberi hal lain anjing juga mengeluarkan liur?

Refleks mengeluarkan liur menurut Pavlov terdiri dari sebuah stimulus tak terkondisi berupa daging dan sebuah respon yang tak terkondisi yaitu produksi liur maksud dari respon terkondisi yaitu suatu respon yang secara alami akan terlihat tanpa ada perlakuan apapun (anjing melihat daging kemudian mengeluarkan air liur adalah alami)

Menurut Pavlov proses pembelajaran terjadi ketika sebuah stimulus netral (stimulus yang tidak menghasilkan respon terrtentu) dipasangkan dengan stimulus faktor kondisi secara teratur dan berkali-kali. stimulus netral ini kemudian akan berubah menjadi stimulus yang ter kondisi yang menghasilkan sebuah proses pembelajaran atau respon terkondisi yang serupa dengan respon alamiah yang tidak perlu dipelajari. dalam laboratiorium nya, terlihat piring makanan anjing yang sebelumnya tidak menghasilkan liur pada anjing menjadi sebuah tim ultra kondisi yang menghasilkan respon air liur. proses berubahnya stimulus netral menjadi stimulus terkondisi disebut kondisioning klasik

Setelah mempelajari tentang kondisioning klasik, lalu apa fungsinya di dalam kehidupan sehari-hari? bila seekor anjing bisa mengeluarkan air liur hanya karena piring, maka kita pun bisa, bahkan kita juga belajar untuk menghasilkan liur saat jam makan tiba, ketika ada aroma makanan yang lezat dan ketika melihat gambar makanan lezat saat berpuasa, tapi keren kondisioning klasik tidak sebatas proses pembelajaran respon refleks yang sederhana, tetapi juga telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Contohnya saat anda sedang bermesraan dengan kekasih anda pada saat itu juga dan setiap kali bermesraan dengan kekasih anda anda selalu memutar sebuah lagu misalnya kenangan terindah. maka setiap kali anda mendengar lagu kenangan terindah maka anda akan merasa seolah-olah anda sedang bermesraan dengan kekasih anda, walaupun tanpa anda benar-benar sedang bermesraan dengan kekasih anda. hal ini dikarenakan anda telah mengapresiasikan lagu kenangan terindah dengan pengalaman mesra bersama  kekasih anda.  dimana lagu sebagai stimulus  yang awalnya netral kemudian menjadi stimulus terkondisi. 
Semoga Bermanfaat!

Wade, C., Tavris, C. (2007). Psikologi Edisi Ke Sembilan Jilid Satu. Jakarta: Erlangga

No comments:
Write comments